Categories Berita

Ratusan Mahasiswa UII Layangkan Aksi Solidaritas Palestina

“Kita sebagai universitas islam  dan tentunya mayoritas muslim perlu untuk melakukan hal yang sama bahkan kita seharusnya menjadi inisiator Universitas lain” ujar Ayyub, mahasiswa UII serta ketua LDK Al-Fath.

Yogyakarta-Keadilan. Sejumlah civitas akademika UII (Universitas Islam Indonesia) menggelar aksi bertajuk Aksi Solidaritas untuk Palestina. Aksi solidaritas tersebut diinisiasi oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) dan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII. Aksi ini dilangsungkan di depan Auditorium Kahar Muzakkir setelah sholat Jumat (10/05/2024).

Sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera konflik terbaru antara Palestina dan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober silam telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina yang 14.000 diantaranya adalah anak-anak.   

Muhammad Rizqy Al-Ayyubi selaku ketua LDK Al-Fath menjelaskan bahwa universitas, baik di Indonesia maupun di luar negeri, telah melakukan kegiatan yang serupa tanpa memandang agama atau ras, tetapi bersatu untuk menyuarakan kekerasan kemanusiaan di Palestina. Sebagai universitas Islam dan mayoritas muslim, perlu mengikuti jejak tersebut bahkan menjadi inisiator bagi universitas lain “Kita sebagai universitas islam dan tentunya mayoritas muslim perlu untuk melakukan hal yang sama bahkan kita seharusnya menjadi inisiator universitas lain” ujar Ayyub.

Ayyub juga berharap bahwa aksi solidaritas ini akan menginspirasi lembaga dan universitas lain untuk menyuarakan hal serupa. Selain itu, diharapkan dapat memengaruhi pemerintah Indonesia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina di dunia internasional.

Aksi solidaritas ini merupakan aksi pertama dari aksi-aksi lain yang akan dilakukan, baik melalui media maupun melalui kajian dan diskusi tentang Palestina “Kita tetap senantiasa mendukung untuk berkepanjangan misal dalam bentuk media itu di setiap lembaga kita tetap memposting bagaimana update Palestina, kemudian juga kita mengadakan kajian-kajian atau diskusi tentang Palestina juga dan bagaimana kira-kira celah yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina seperti itu” ujar Ayyub.

Berikut adalah isi pernyataan tuntutan aksi solidaritas untuk palestina yang dilayangkan:

  1. Bertekad untuk terus berdiri bersama rakyat palestina dan mendukung kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan.
  2. Mendesak seluruh negara negara di dunia tanpa terkecuali,untuk mengakui kemerdekaan palestina dan mengakui keanggotaan negara palestina di forum perhimpunan internasional.
  3. Mendesak dunia internasional agar mengadili israel sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan.
  4. Mendukung pemerintah Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan israel sampai kapanpun dan dengan alasan apapun.
  5. Mendukung kebebasan berpendapat masyarakat internasional,termasuk didunia kampus,untuk membela palestina.

Aksi solidaritas ini diikuti ratusan mahasiswa yang antusias dan peduli akan situasi di palestina, salah satunya mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam, Muhammad Zaki Zuddin. Ia menyikapi aksi ini bukan sekadar bentuk rasa kepedulian dari mahasiswa untuk palestina, tetapi juga sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat umum agar lebih memahami konflik zionis Israel dan palestina.

“Enggak hanya untuk menunjukan sikap kita terhadap palestina tapi juga kesadaran kita sebagai umat muslim maupun mahasiswa juga, agar kita paham apa yang terjadi di luar sana sekaligus menyadarkan masyarakat umum bahwasanya nggak kita pahami sebagai konflik zionis Israel di Palestina namun juga terjadi genosida yang mana berbeda dari apa yang kita pahami di Indonesia” ujar Zaki. Zaki juga menambahkan ia mengikuti aksi ini sebagai bentuk dari kesadaran sebagai mahasiswa untuk lebih menyadarkan lingkungan sekitar.

Selain mahasiswa, kegiatan aksi solidaritas ini juga diikuti oleh alumni dari keluarga kampus UII. Salah satunya adalah Irma Nur Fatimah yang mendukung tindakan yang membela palestina sebagai bentuk komitmen sebagai muslimah. Hal utama yang mendorong nya terjun ke dalam aksi ini yaitu sebagai bentuk persaudaraan “Saat raga tidak bisa kesana maka sebisa mungkin kita hadir dalam bentuk aksi solidaritas seperti ini” ujar Irma.

Liputan bersama : Mayang Nur Utari, Haziq, Radhi, Krisna Adam, Irvan Haris, Farid Faqih, Khatibul Aziziy

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *