Demokrasi Sebatas Fiksi

Takkan sembuh penyakit anti demokrasi

Jika vaksin ‘tuk mengobati masih terjangkiti tirani

Berusaha merubah sistem yang despoti

Tapi jiwa terkungkung ego pribadi

Itulah gejala virus tirani telah menginfeksi

 

 

Kehendak pribadi yang tak dipaksakan

Meletakkan kepentingan umum diatas keinginan golongan

Itulah sikap demokratis yang harusnya dinampakkan

Tentu juga vaksin steril sebagai pengobatan

Maka penyakit anti demokrasi akan mustahil terpulihkan

Jika dokter yang dikira mampu menyembuhkan

Sedang terjangkiti virus tirani mematikan

 

 

Memang ada diagnosa sebagai bukti

Bahwa terdapat pasien dengan penyakit anti demokrasi

Namun sebelum mengobati

Ada baiknya sang dokter cek kesehatan diri pribadi

 

 

Jangan sampai vaksin suci ‘tuk menyembuhkan

Justru terkontaminasi virus tirani dari dokter pesakitan

Bahkan jangan sampai di masa depan

Penyakit anti demokrasi makin banyak bermunculan

Justru bersumber dari tangan dokter yang memulihkan

 

 

Layaknya mencuci gelas dari endapan kopi

Takkan pernah hilang endapan dalam gelas yang dicuci

Jika air ‘tuk mencuci masih pula mengandung kopi

Maka dibutuhkan air yang jernih dan suci

Agar hilang endapan hingga gelas bersih kembali

Dan aman sebagai peralatan konsumsi

 

 

Dengan begitu hanya menjadi sebuah khayalan

Jika berusaha menggulingkan sistem otoritarian

Namun virus tirani dalam pikiran

Belum juga mampu dibersihkan

Maka menjadikan sehatnya demokrasi sebagai tujuan

Namun terkekang kepentingan golongan

Bahkan terikat ego pribadi yang memaksakan

 

 

Demokrasi akan tetap selamanya menjadi fiksi

dan virus tirani akan terus bereproduksi

Semoga lahir keberanian di negeri ini

Untuk memulihkan tiap penyakit anti demokrasi

dengan cara-cara yang demokratis

Wahyu Prasetyo

Penulis merupakan staf bidang Pengkaderan LPM Keadilan periode 2017-2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *