Panggung Pelestarian Bela Diri Nusantara

http://lpmkeadilan.org/wp-content/uploads/2018/05/Foto-8-Dimas.jpg
Festival Pencak Silat 2018 yang dilaksanakan di Graha Wana Bhakti Yasa (01/05/2018)

Bela diri merupakan satu kesenian yang digunakan seseorang untuk mempertahankan dirinya. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang  di setiap masanya. Salah satu bela diri yang terdapat di indonesia dan cukup terkenal di dunia adalah pencak silat. Bela diri ini sendiri ialah salah satu kesenian tradisonal yang berasal dari melayu. Namun penyebarannya cukup luas dan  dikenal oleh Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Pada Selasa (01/05/2018) dilangsungkan Festival Pencak Silat 2018. Festival ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Pencak Silat Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda IPSI DIY). Acara ini dilaksanakan di Graha Wana Bhakti Yasa.

Festival pencak silat ini adalah acara perdana yang digelar di Yogyakarta. Acara ini juga yaitu program yang direncanakan oleh Pengda IPSI DIY. Pada mulanya acara ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2017 sesuai dengan rencana. Namun karena tidak berjalan dengan mulus maka acara ini baru bisa diadakan pada tahun 2018.

Acara tersebut berlangsung meriah dengan diawali pembukaan dan pemukulan gong sebagai simbolisasi dimulainya festival tersebut. Setelah acara pembukaan selesai langsung masuk ke acara inti yaitu demonstrasi peragaan dari berbagai perguruan pencak silat yang ada di Yogyakarta. Ada sekitar 14 tim yang berlaga dalam peragaan pencak silat. Masing-masing tim tersebut berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa ikut andil dalam perhelatan.

Setiap padepokan pencak silat menunjukan masing-masing ciri khas yang dimiliki. Dengan ini setiap peserta yang berlaga dapat menunjukan kreasi dari masing-masing tim. Semakin kompleks penampilan yang mereka bawakan maka penilaian dari juri pun semakin tinggi.

Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Manunggaling Bumi Para Pendekar Mataram”. Salah satu dasar pengambilan tema yakni untuk mengumpulkan pendekar-pendekar pencak silat yang berada di Yogyakarta. Tujuan lainnya dengan diadakan perhelatan tersebut bukan hanya memperlihatkan pertandingan pencak silat secara umum melainkan menekankan sisi kesenian budaya. Hal ini disampaikan oleh Andreanto salah satu pengurus acara  dan juga merupakan anggota dari Pengda IPSI DIY.

Peserta acara juga memberikan tanggapan positif terhadap festival ini. Salah satunya adalah  Fauzan yang berasal dari Padepokan Naga terbang. Dia mengatakan bahwa dengan adanya acara ini dapat menjalin tali persaudaraan antara perguruan pencak silat yang ada.

Reportase bersama: Ariel Fahmi, Ade Putra F. Harahap, Dimas Aulia

 

 

Adhitya Negara

Penulis merupakan Staf Redaksi LPM Keadilan, tepatnya sebagai Desain dan Foto periode 2017-2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *